Posts

Showing posts from February, 2015

Sayyid As Syaikh Ya'qub Al Juhri[al jarkhi]

Image
Belum ada referensi tentang Sayyid As Syaikh Ya'qub Al Juhri. . . . .

Hazrat Khwaja Ala’uddin al-Attar al-Bukhari (d.804 H)

Hazrat Khwājā Alā’uddīn al-Attār al-Bukhārī radiyAllāhu anhu (d.804H) was son-in-law and the chief deputy of the founder of the Naqshbandi Sufi order Hadhrat Khwaja Baha ad-Din Naqshband al-Bukhari radiyAllāhu anhu. He passed away on Wednesday 20 Rajab 804 AH (23 February 1402). He is buried at Jafaaniyan, Transoxiana (Uzbekistan). Among his deputies, the famous ones are the following: His noble son, Khwājā Hasan Attār quddisa sirruh (d.826 AH), who was also one of the leading shaykhs of the Naqsbhandiyyah. He left one son named Khwājā Yūsuf Attār and many other deputies who spread this noble path. Mawlānā Nizām al-Dīn Khāmūsh. He was a man of miracles. Among his deputies was Shaykh Sa’d al-Dīn Kāshgharī. Sayyid Sharīf al-Jurjānī (d.824 AH). He is the author of these books: Wahdat al-Wujūd (The Unicity of Being) Ta’rīfāt (Definitions) -

Sayyid As Syaikh Muhammad Bahauddin An Naqsyabandi (part 2)

Image
Shah bahauddin naqshbandi (prat 2) Tentang Dzikir Keras (Zahar) dan Dzikir Dalam Hati (Khafi) Dari kehadiran al-Azizan ada dua metode dzikir, yaitu dzikir khafi (dalam hati) dan dzikir zahar (keras). Aku menyukai dzikir dalam hati karena dia lebih kuat dan lebih bijaksana. Izin untuk melakukan dzikir harus diberikan oleh orang yang sempurna, agar bisa mempengaruhi orang yang menggunakannya, sebagaimana halnya panah dari seorang yang ahli memanah lebih baik daripada panah yang dilepaskan dari busur orang biasa. Beliau menambahkan 3 Prinsip ke dalam 8 Prinsip Syaikh Abdul Khaliq: 9. Kesadaran akan Waktu (wuquf zamani) Kesadaran akan waktu berarti memperhatikan ketenangan seseorang dan mengecek kecenderungan seseorang kepada kelalaian. Para pencari harus mengetahui berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk bergerak menuju kematangan spiritual dan harus mengenal di tempat apa dia telah sampai dalam perjalannya menuju Hadirat Ilahi. Para pencari harus membuat kemajuan d

Sayyid As Syaikh Muhammad Bahauddin An Naqsyabandi (part 1)

Image
Imam Tarekat Muhammad Baha-uddin Syah Naqsyband q.s. Kidung subuh sang merpati hutan, haru sendu membirukan Air mataku membangunkan lelapnya, tidurku pun tergugah tangisnya Tak saling kami mengerti, tatkala saling mengeluhkan Tetapi ku tahu duka hatinya dan dukaku pun telah dipahaminya Abul-Hasan an-Nuri Syah Naqsyband q.s. adalah Samudra Ilmu yang tak bertepi. Ombaknya dianyam oleh mutiara Ilmu Ilahi. Beliau menjernihkan kemanusiaan dengan Samudra Kemurnian dan Kesalehan. Beliau melepaskan dahaga jiwa dengan air yang berasal dari dukungan spiritualnya. Seisi dunia, termasuk samudra dan benua, berada dalam genggamannya. Beliau adalah bintang yang berhiaskan Mahkota Petunjuk. Beliau mensucikan seluruh jiwa manusia tanpa kecuali dengan nafas sucinya. Beliau menghiasi bahkan setiap sudut yang sulit terjangkau dengan rahasia dari Muhammadun Rasulullah saw.. Cahayanya menembus setiap lapisan ketidakpedulian. Keluarbiasaannya melahirkan bukti terhempasnya asa tertepis dari

Khwajah Sayyid As Syaikh Amir Kilal bin Hamzah Al Husain

Image
As-Sayyid Amir Kulal bin as-Sayyid Hamza q.s. Kita mempunyai jalan dari dunia nyata menuju alam ghaib, karena kita adalah sahabat dari Sang Utusan dalam Agama. Kita mempunyai jalan dari rumah ke taman, kita adalah tetangga dari pohon cemara dan melati. Setiap hari kita datang ke kebun dan melihat ratusan bunga. Untuk menaburkan mereka di antara para pecinta, kita penuhi jubah kita sampai penuh sesak. Perhatikan ucapan kita! Mereka adalah wewangian bagi mawar itu�kita adalah semak mawar dari kebun mawar keyakinan." Rumi, Diwan Sayyid Amir Kulal dikenal bagaikan Mawar dalam hal Karakter dan Atribut Rasulullah , mencapai maqam yang tertinggi dari Pohon Lote terjauh, penunjuk jalan menuju Singgasana Utama, pemilik rahmat, guru yang memiliki rahasia nafas suci Tuhan. Dia adalah mujaddid atau pembaharu dalam syariah (Hukum), guru besar dalam thariqat, pendiri haqiqat (Realitas), and pembimbing bagi khaliqa (Ciptaan). Beliau diakui sebagai guru besar para wali di zamanny

Khwajah Sayyid As Syaikh Muhammad Baba As-Samasi

Image
Muhammad Baba as-Samasi q.s. Kita selami Lautan bersama, dan berdiri pada suatu titik di pantainya Tepat di atasnya adalah sabg mentari yang terbit menerangi cakrawala. Tenggelamnya ada pada kita, pun dari kitalah merekah fajarnya Jiwa kita memancar dari kilau permata yang tersentuhkan oleh kedua tangan kita Saat itu kitapun menjadi permata Beritahukanlah pada kami, makna dan rahasia sang mentari mutiara apakah itu yang keluar dari Lautan ini; Kita selami semesta yang namanya dalam buku kita belum pernah ada Semesta terlalu sempit untuk dapat melingkupi kita bahkan dapat terlingkupi dalam kita Kita tinggalkan Lautan penuh gelombang badai Bagaimanakah orang lain mengerti apa yang telah kita gapai? Abu Madian Syekh Muhammad Baba as-Samasi adalah seorang pelajar al-Azizan yang ternama dan merupakan seorang Cendikia dari para Wali dan seorang Wali dari para Cendikia. Beliau unik dalam dua jenis pengetahuan, yaitu pengetahuan internal dan eksternal. Berkahnya menembus selu

Khwajah As Syaikh Ali ar-Ramitani

Image
“Tidak ada hal seperti patah hati yang dapat memalingkan aku dari Kau; Dalam kebenaran, dariku kepada engkau, seluruh sel ditubuhku adalah hati. “ Abu Bakr ash-Shibli. Beliau adalah seorang Bendera Mulia Islam dan seorang ulama besar yang membuka kunci-kunci ke harta karunnya hati dan menjelaskan rahasia-rahasia dari yang tidak terlihat. Beliau menerima dari Kerajaan Orang-orang yang Mengetahui, Dermawan dan Ganjaran dan Kehormatan. Beliau membimbing mereka yang membutuhkan ke maqam Pengetahuan Spiritual. Nama beliau terbang tinggi ke langit Pembimbing, dan disana tiada kata untuk mengekspresikan pengetahuan dan tidak juga maqam beliau. Bagi kita beliau mungkin bisa dijelaskan, seperti Ummul Kitab (Kitab Suci Al Qur’an), sebagai “seseorang yang ditulis dalam maqam yang dinaikkan.” Beliau lahir di desa Ramitan, sekitar 2 mil dari Bukhara. Beliau tinggal disana dan gemar dalam mempelajari pengetahuan Hukum Illahi (syari’ah), hingga beliau mencapai kemasyuran dalam Ilmu