Gerobak Sayur

Petruk yang berkali kali mencoba melamar kerja kantoran tapi selalu gagal itu mencoba peruntungan sebagai pedagan sayur. Dibantu anaknya, si Blonthang, pagi itu menyiapkan dagangannya, ketika entah apa sebabnya si Blonthang tak sengaja membuat gerobak Bapaknya yang penuh dengan sayuran terjungkal dan terbalik. Gareng tinggal tak jauh dari situ, mendengar suara ribut itu dan melongokkan kepalanya dari balik pagar rumahnya, lalu berseru:

"Thang, nanti saja kamu urus itu. Ayo ke sini saja, ada makanan enak nih!"

"Makasih Pak De", jawab Blonthang, "tapi sepertinya Ayah bakalan marah nih"

"Sudahlah, makan aja dulu baru kamu bereskan itu, mumpung ada makanan enak. Ayo sini!"

"Baiklah Pak De, tapi Yanto yakin Ayah pasti akan marah"

Setelah makan si Blonthangpun mengucapkan terima kasih kepada Gareng. "Perut Blonthang rasanya enakan sekarang, tapi Ayah pasti akan marah".

"Becanda kamu", sahut Gareng sambil tersenyum. "Ngomong-ngomong Ayahmu lagi ada di mana?"

"Di bawah gerobak sayur"

"Ha ha ha...", Gareng tertawa terbahak-bahak.

Comments

Popular posts from this blog

PUCUNG: (Cuplikan Serat Wedhatama)

Sayyid As Syaikh ‘Abdul Khaliq al-Ghujdawani

Doa Faraj Nabi Khidir AS