Posts

Showing posts with the label Puisi

Akulah Si Telaga -Sapardi Djoko Damono-

  [Video Audio Musik Puisi Akulah Si Telaga] akulah si telaga: berlayarlah di atasnya; berlayarlah menyibakkan riak-riak kecil yang menggerakkan bunga-bunga padma; berlayarlah sambil memandang harumnya cahaya; sesampai di seberang sana, tinggalkan begitu saja -- perahumu biar aku yang menjaganya   Dengan Meng-Klik Salah Satu Iklan di bawah ini, Anda telah menyumbang untuk keberlangsungan BLOG ini,..^_^ Terima Kasih

Hujan Bulan Juni -Sapardi Djoko Damono-

 [ Versi Video Musik Puisi ] tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan juni dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan juni dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu tak ada yang lebih arif dari hujan bulan juni dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu Dengan Meng-Klik Salah Satu Iklan di bawah ini, Anda telah menyumbang untuk keberlangsungan BLOG ini,..^_^ Terima Kasih

Dalam Doaku -Sapardi Djoko Damono-

 [ Versi Video Musik Puisi ] Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman tak memejamkan mata, yang meluas bening siap menerima cahaya pertama, yang melengkung hening karena akan menerima suara-suara Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala, dalam doaku kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa, yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil kepada angin yang mendesau entah dari mana Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja yang mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis, yang hinggap di ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu, yang tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga itu Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang turun sangat perlahan dari nun di sana, bersijingkat di jalan dan menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya di rambut, dahi, dan bulu-bulu mataku Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku, yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang en...

Aku Ingin- Sapardi Djoko Damono

[versi video disini] Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada..

Megatruh WS Rendra

Image
Naskah pidato Megatruh Rendra diambil dari  Harian Bernas  hari Senin tanggal 17 November 1997 halaman 16 (sebelum kejatuhan Presiden RI ke-2) PENGANTAR 10 November lalu adalah hari Pahlawan. Ada sebuah peristiwa budaya yang barangkali termasuk langka. Dramawan Rendra yang sudah mulai uzur, tampil menyampaikan pidatonya seusai pengamat ABRI, Dr. Salim Said dan Gubernur DKI Sutiyoso. Wartawan Bernas, Willy Pramudya yang hadir pada acara yang berlangsung di Taman Ismail Marzuki menurunkan kutipan pidato itu untuk pecinta budaya. Ya. Inilah judul pidato kebudayaan saya malam ini. Megatruh. Megat-ruh. Megat artinya memutus. Jadi: megatruh adalah memutus ruh. Suasana dukacita yang mendalam. Bukan suasana perasaan semata, tetapi suasana ruh yang putus dan berada dalam alam kelam. Mengapa begitu ? O, AKAL SEHAT JAMAN INI ! BAGAIMANA MESTI KUSEBUT KAMU ? KALAU LELAKI KENAPA SEPERTI KUWE LAPIS ? KALAU PEREMPUAN KENAPA TIDAK KEIBUAN ? DAN KALAU BANCI KENAPA TIDAK PUNYA K...

Menyorong Rembulan [emha ainun nadjib]

Gerhana Rembulan Hampir Total Malam Gelap Gulita Dan di dalam kegelapan Segala yang buruk terjadi Orang tidak bisa menatap wajah orang lainnya secara jelas Orang menyangka kepala adalah kaki Orang menyangka utara adalah selatan Orang betabrakan satu sama lain Orang tidak sengaja menjegal satu sama lain Atau bahkan sengaja saling menjegal satu sama lain Dalam kegelapan Orang tidak punya pedoman yang jelas untuk melangkah Akan kemana melangkah dan bagaimana melangkah ? Kaki kita sudah berlari kesana kemari Namun akal pikiran kita belum hati nurani kita belum Kita masih merupakan anak-anak dari orde yang kita kutuk di mulut Namun ajaran2nya kita biarkan hidup subur di dalam aliran darah dan jiwa kita Kita mengutuk perampok dengan cara mengincarnya untuk kita rampok balik ! Kita Mencerca maling dengan penuh kebencian Kenapa bukan kita yang maling ! Kita mencaci penguasa lalim dengan berjuang keras untuk bisa menggantikannya ! Kita membenci para pembuat dosa besar ...

Rahasia Cinta [kinanthi damai semesta]

membias rindu di mataku, memancar cinta di hatiku, padamu hening ku berpuisi, untukmu sunyi ku menyanyi, cintaku cintamu adalah rahasia yang tak tertangkap katakata cintaku cintamu adalah rahasia yang tak terjangkau tangga nada Dengan Meng-Klik Iklan Yang ada dibawah ini, Anda telah Menyumbang untuk keberlangsungan BLOG ini, Thanks Yach

Nawala III

Dan ku rasa memang sudah saat Nya aku Pamit ,,, ,, , Dengan Meng-Klik Iklan Yang ada dibawah ini, Anda telah Menyumbang untuk keberlangsungan BLOG ini, Thanks Yach

Nawala II

Dingin disini, semoga kau tetap hangat disana, bersama dua peri kecil bersayap mungil, yang sesekali jahil menggodamu, saat kau termangu... Padaku derap kereta biru itu kian mendekat, seiring ringkihan kuda mencecap ruang menghisap waktu, mengusung kesiap malam yang kian penyap. Mereka menjemput, aku takut,   ,,, Seketika takutku sirna, saat gemintang membisikan berita, bahwa  kau sedang bahagia... Dengan Meng-Klik Iklan Yang ada dibawah ini, Anda telah Menyumbang untuk keberlangsungan BLOG ini, Thanks Yach

Nawala

Aku tak pulang malam ini, lantaran petunjuk jalan pulang belum jua kutemukan.. Aku titip jantung dan hatiku, biar mereka bersamamu, jagalah, kerna aku tak mau ia hilang sekembaliku nanti.. Mungkin kau sepi dan aku sendiri saat ini, bersabarlah, ku hanya berharap sembilan puluh sembilan purnama kan menerangi jalan ku saat kereta kencana itu datang menjemputmu...

Mantra

Penyap malam menjelma bilahbilah matamu menusuknusuk sukma mengelupaslepas raga Biru lebam wajah rembulan terkoyak isak ilalang nan menderu gelombang Komatkamit kurapal mantra pancasona menggamit harap kukerlingkan pesona Isyarat itu nyata.. nestapa takmungkin selamanya Wahai wadyabala ekajati rapal mantra jamus kalimasada sakti, wategen ing nala.... galang swatantra galang swatantra..

Labuh Bulan

Kutemani kau sampai disini temui Kekasihmu sendiri Sebab aku akan pulang pada gelap menjaga pertiwi sebelum benarbenar kalap Bergulat berkelit berperang melawan hantuhantu penguasa zaman berkelindan menghapus jejakjejak kesejatian biar segra terbebas sgala tangis ketakutan Sayang, sampaikan salam rinduku pada matahari Kembali harus kusiangi Malam membajak langit meluku laut menggaru gelombang Agar esok pagi siap tanam Katakan pada Cahaya Disini malam lebih dingin dari biasa lebih penyap lebih pekat..gawat.. tak banyak yang tak ikut sekarat Sayang, Mintalah kirimkan kembali Rembulan sbgai suluh kupakai jimat supaya bathinku lebih kuat...

Sajak Atas Nama -Gus Mus-

Ada yang atasnama Tuhan melecehkan Tuhan Ada yang atasnama negara merampok negara Ada yang atasnama rakyat menindas rakyat Ada yang atasnama kemanusiaan memangsa manusia Ada yang atasnama keadilan meruntuhkan keadilan Ada yang atasnama persatuan merusak persatuan Ada yang atasnama perdamaian mengusik kedamaian Ada yang atasnama kemerdekaan memasung kemerdekaan Maka atasnama apa saja atau siapa saja Kirimlah laknat kalian Atau atasnamaKu perangilah mereka! Dengan kasih sayang! Rembang, Agustus 1997

Duh,

oleh: Galang Swatantra Ekajati Terbata aku mengeja NamaMU dalam hening hingga nyaring swaramu yang bening mengelus lembut asaku yang terenggut Tanganku rusuh kepalaku keruh dadaku yang bergemuruh tak ragu menghunus pedang dan kelewang membunuh keweningan Lidahku berkarat sekarat oleh hujat Tak mampu lagi mengecap rasa malu memohon maafMU atas tumpukan noda yang sama sedetik lalu Duh, Gusti Ampun beribu ampun aku pasrah menyerah kalah oleh kasihMu yang agung tak tanggung-tanggung Dan kini, Terbata aku menyebut NamaMU dalam hening hingga nyaring swaramu yang bening mengelus lembut asaku yang terenggut

Taman -Chairil Anwar-

Taman punya kita berdua tak lebar luas, kecil saja satu tak kehilangan lain dalamnya. Bagi kau dan aku cukuplah Taman kembangnya tak berpulh warna Padang rumputnya tak berbandin permadani halus lembut dipijak kaki. Bagi kita bukan halangan Karena dalam taman punya kita berdua Kau kembang, aku kumbang aku kumbang, kau kembang. Kecil, penuh surya taman kita tempat merenggut dari dunia dan 'nusia Maret 1943

Tak Sepadan

Aku kira: Beginilah nanti jadinya Kau kawin, beranak dan berbahagia Sedang aku mengembara serupa Ahasveros Dikutuk-sumpahi Eros Aku merangkaki dinding buta Tak satu juga pintu terbuka Jadi baik juga kita padami Unggunan api ini Karena kau tidak ‘kan apa-apa Aku terpanggang tinggal rangka Chairil Anwar Februari 1943

DOA -chairil anwar-

kepada pemeluk teguh Tuhanku Dalam termangu Aku masih menyebut namamu Biar susah sungguh mengingat Kau penuh seluruh cayaMu panas suci tinggal kerdip lilin di kelam sunyi Tuhanku aku hilang bentuk remuk Tuhanku aku mengembara di negeri asing Tuhanku di pintuMu aku mengetuk aku tidak bisa berpaling 13 November 1943

Astaghfirulloh -Cak Nun-

Image
Astaghfirulloh robbal baroyya astaghfirulloh minal khothoyya Astaghfirulloh robbal baroyya astaghfirulloh minal khothoyya Ya Alloh gusti nyuwun pangaksami sampun dangu kawulo ninggalke agami Infaq, shodaqoh lan kitab suci nyuwun tuntunan ilahi robbi Astaghfirulloh robbal baroyya astaghfirulloh minal khothoyya Astaghfirulloh robbal baroyya astaghfirulloh minal khothoyya Ya Alloh gusti kang ndamel jagad kathah bilai kawulo sambat Punopo coba punopo laknat istighotsahan maos sholawat Astaghfirulloh robbal baroyya astaghfirulloh minal khothoyya Astaghfirulloh robbal baroyya astaghfirulloh minal khothoyya Ya Alloh gusti kang maha tartil paringono iman jujur lan adil Negara aman songko wong jahil agama adoh akale kancil Astaghfirulloh robbal baroyya astaghfirulloh minal khothoyya Astaghfirulloh robbal baroyya astaghfirulloh minal khothoyya Urip ramadhan posone suwung silaturahmi tanpo disambung Kapan dwi warno nunggal ing jantung getih daging ngabdi ora suwung Astaghfirulloh robbal baroyya a...

“Kau Ini Bagaimana Atawa Aku Harus Bagaimana” -Gus Mus-

Image
[ Versi Audio Video Puisi ini ] Kau ini bagaimana? kau bilang aku merdeka, kau memilihkan untukku segalanya kau suruh aku berpikir, aku berpikir kau tuduh aku kafir aku harus bagaimana? kau bilang bergeraklah, aku bergerak kau curigai kau bilang jangan banyak tingkah, aku diam saja kau waspadai kau ini bagaimana? kau suruh aku memegang prinsip, aku memegang prinsip kau tuduh aku kaku kau suruh aku toleran, aku toleran kau bilang aq plin plan aku harus bagaimana? aku kau suruh maju, aku mau maju kau serimpung kakiku kau suruh aku bekerja, aku bekerja kau ganggu aku kau ini bagaimana? kau suruh aku takwa, khotbah keagamaanmu membuatku sakit jiwa kau suruh aku mengikutimu, langkahmu tak jelas arahnya aku harus bagaimana? aku kau suruh menghormati hukum, kebijaksanaanmu menyepelekannya aku kau suruh berdisiplin, kau mencontohkan yang lain kau ini bagaimana? kau bilang Tuhan sangat dekat, kau sendiri memanggil-manggilnya dengan pengeras suara tiap saat kau bilang...

aku tak bisa lagi menyanyi -Gus Mus-

Image
Aku tak bisa lagi menyanyi bagiku tak ada lagi lirik dan musik yang menarik untuk ku nyanyikan bersamamu ataupun sendiri burung-burung terlalu berisik mendendangkan apa saja setelah mereka merdeka membuatku tak dapat lagi mengenali suaramu atau suaraku sendiri taman tempat kita istirahat becek darah yang seharusnya tak tumpah jalan-jalan tempat kita mendekatkan hati tertutup dihadang geram dan amarah malam malam tempat kita menyembunyikan cinta dionarkan kobaran kebencian daging daging yang selama ini kita manjakan pun ikut terpanggang api dendam udara di sekitar kita meruapkan bau terlalu anyir dan lalat lalat berpesta dimana mana bagaimana aku bisa menyanyi aku tak mampu meski menyanyikan lagu duka aku tak bisa mengadukan duka pada duka mengeluhkan luka pada luka senar gitarku putus dan aku tak yakin mampu menyambungnya lagi dan langit pun seolah sudah muak dengan lagu lagu bumi yang sumbang maaf sayang aku tak bisa lagi menyanyi bersamu ataupun sendiri entah, jika nabi daud datang m...