Duh,

oleh: Galang Swatantra Ekajati

Terbata aku mengeja NamaMU
dalam hening hingga nyaring
swaramu yang bening mengelus lembut
asaku yang terenggut

Tanganku rusuh kepalaku keruh
dadaku yang bergemuruh
tak ragu menghunus pedang dan kelewang
membunuh keweningan

Lidahku berkarat sekarat oleh hujat
Tak mampu lagi mengecap rasa malu
memohon maafMU atas tumpukan noda yang sama
sedetik lalu

Duh, Gusti
Ampun beribu ampun
aku pasrah menyerah kalah
oleh kasihMu yang agung tak tanggung-tanggung

Dan kini,
Terbata aku menyebut NamaMU
dalam hening hingga nyaring
swaramu yang bening mengelus lembut
asaku yang terenggut

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

PUCUNG: (Cuplikan Serat Wedhatama)

Sayyid As Syaikh ‘Abdul Khaliq al-Ghujdawani

Doa Faraj Nabi Khidir AS