Suami Sopir
Mbah Dul seringkali mengibaratkan hubungan tuhan-manusia-alam dengan terma-terma dan analogi per-suami-istri-an. Pernah beliau berujar, "tuhan adalah "suami" manusia, manusia adalah "suami" alam, dan laki-laki adalah "suami' perempuan, pemimpin adalah diper"suami" oleh rakyat/umat. Layaknya seorang sopir, satu dari dua keharusan yang harus dimiliki seorang "suami" adalah mengetahui, mengerti dan memahami tujuan (hidup), route yang akan ditempuh, syukur syukur paham peta, sehingga dalam keadaan tertentu, 'sang sopir' mampu mengambil jalur alternatif, jika jalur utama mengalami kendala kemacetan, misalnya. Setelah paham tujuan, route, peta, syarat kedua, adalah tahu dan bisa "mengemudikan" kendaraan. Kira-kira cukup dua itu sajalah syarat pokok menjadi seorang sopir. Kemudian setiap "calon istri" adalah calon "penumpang". Dan setiap penumpang. tentu saja akan melihat dan mengamati 'sopir...