Lost in wor[l]d

bagaimana bisa aku menempatkan diri pada posisi yang tepat (= tidak dhalim), sementara aku tak paham ruang,,,seperti setitik air ditengah luasnya samudera,,,kau bilang, jangan meyerah, tetaplah melangkah maju...okelah, ku mulai dari sejengkal langkah kecil, membuka buka peta,,,tapi lihatlah,,apa yang ku kulihat dulu dibelakang tidaklah kemudian bisa kujadikan bekal melangkah ke depan,,tiapkali kucoba melangkah ke depan, selalu saja ada bagian bagian tersembunyi yang dahulu tak terlihat olehku. tak ayal lagi aku harus kembali menyempurnakan itu, dengan maksud menyempurnakan langkah langkah ku di/ke depan...Tapi, lihatlah, lagi lagi, aku harus kembali mengemasi bekal yang tercecer yang seharusnya sudah ku bendel sebagai bekal dulu...

maju sejengkal, kembali ke belakang ribuan depa,,,merasa sudah cukup, aku kembali ke depan, barusaja kecoba melangkah,,,ya ampun, pintu pintunya tertutup,,dan aku harus kembali mengambil kunci yang ada di masa lalu,,,huh,,,terus saja begitu,,terus saja begitu....

dan ternyata, aku menjadi sesuatu yang tiap detik baru,,,meski tubuh semakin renta dimakan waktu,,,tapi jiwa melayang menembus ruang dan waktu,,,dan aku pun luruh, hilang, tak maju tak mundur, mungkinkah memang keduanya satu??,,,mengatasi ribuan cabang cabang, jutaan jejaring laba laba,,,tapi tak mampu ku tangkap dan kuurai simpul simpul mati layaknya dewi dee lestari,,hihihih

Comments

  1. dewi dee lestari??,,,hehehe,,,gw suka tulisan-tulisannya tapi tak semua,,,kkqkkq

    ReplyDelete
  2. lost in world,,,lost in world

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

PUCUNG: (Cuplikan Serat Wedhatama)

Sayyid As Syaikh ‘Abdul Khaliq al-Ghujdawani

Doa Faraj Nabi Khidir AS