Menyorong Rembulan _Cak Nun_
Gerhana rembulan hamper total
Malam gelap gulita
Matahari berada pada satu garis dengan bumi dan rembulan
Cahaya matahari yang memancar ke rembulan
Tidak sampai ke permukaan rembulan karena ditutupi oleh bumi
Sehingga rembulan tidak bisa memantulkan cahaya matahari ke
permukaan bumi.
Matahari adalah lambang tuhan, cahaya matahari adalah rahmat
nilai kepada bumi
Yang semestinya dipantulkan oleh rembulan.
Rembulan adalah para kekasih alloh, para rasul, para nabi ,
para ulama, para cerdik cendekia, para pujangga, dan siapapun saja yang
memantulkan cahaya matahari atau nilai-nilai alloh untuk mendayagunakannya di
bumi.
Karena bumi menutupi cahaya matahari maka malam gelap
gulita,
Dan di dalam kegelapan segala yang buruk terjadi,
Orang tidak bisa menatap wajah orang lainnya secara jelas.
Orang menyangka kepala adalah kaki,
Orang menyangka utara adalah selatan.
Orang bertabrakan satu sama lain,
Orang tidak sengaja menjegal satu sama lain
Atau bahkan sengaja saling menjegal satu sama lain,
Di dalam kegelapan orang tidak punya pedoman yang jelas,
Untuk melangkah, akan kemana melangkah, dan bagaimana
melangkah,
ILIR ILIR
Kita memang sudah ngelilir,
Kita sudah bangun, sudah bangkit bahkan kaki kita sudah
berlari kesana kemari.
Namun akal pikiran kita belum, hati nurani kita belum,
Kita masih merupakan anak-anak dari orde yang kita kutuk
dimulut,
Namun ajaran ajarannya kita biarkan hidup subur dalam aliran
darah dan jiwa kita.
Kita mengutuk perampok dengan cara mengincarnya untuk kita
rampok balik.
Kita mencerca maling dengan penuh kedengkian, kenapa bukan
kita yang maling.
Kita mencaci penguasa lalim dengan berjuang keras untuk
menggantikannya
Kita membenci para pembuat dosa besar dengan cara setan
yakni melarangnya untuk insaf dan
bertobat.
Kita memperjuangkan gerakan anti penggusuran dengan cara
menggusur
Kita menolak pemusnahan dengan merancang pemusnahan
pemusnahan.
Kita menghujat para penindas dengan riang gembira
sebagaimana iblis yakni halangi usahanya untuk memperbaiki diri
Siapakah selain setan, iblis dan dajjal yang menolak khusnul
khotimah manusia
Yang memblokade pintu surga yang menyorong mereka mendekat
ke pintu neraka
Sesudah ditindas kita menyiapkan diri untuk menindas,
Sesudah diperbudak kita siaga untuk ganti memperbudak,
Sesudah dihancurkan, kita susun barisan untuk menghancurkan.
Yang kita bangkitkan bukan pembaharuan kebersamaan,
melainkan asyiknya perpecahan.
Yang kita bangun bukan nikmatnya kemesraan, tapi
menggelegaknya kecurigaan.
Yang kita rintis bukan cinta dan ketulusan, melainkan prasangka
dan fitnah.
Yang kita perbaharui bukan penyembuhan luka, melainkan
rencana-rencana panjang untuk menyelengarakan perang saudara.
Yang kita kembang suburkan adalah kebiasaan memakan bangkai
saudara-saudara kita sendiri.
Kita tidak memperluas cakrawala dengan menabur cinta melainkan
mempersempit dunia kita sendiri dengan lubang-lubang kebencian dan iri hati.
Pilihanku dan pilihanmu adalah
Apakah kita akan menjadi bumi yang mempergelap cahaya
matahari
Sehingga bumi kita sendiri tidak akan mendapat cahayanya
Atau kita berfungsi menjadi rembulan kita sorong dirikita
bergeser kea lam yang lebih tepat agar kita bisa dapatkan sinar matahari
Dan kita pantulkan nilai nilai tuhan itu kembali ke bumi
Comments
Post a Comment