Kapal Nabi Nuh dan tai orang-orang kafir

Suatu malam kami berdua ngobrol santai di teras warung Mbak Nur. Aku dan Mbah Dul, sementara Kang Marto Becak dan Sumadi jembat tak nampak batang hidungnya.


Malam itu mbah Dul mendongengkan cerita tentang Kapal Nabi Nuh. Mbah Dul mengatakan, "...dahulu kala tatkala banyak diantara orang-orang kafir yang tak percaya bahwa akan ada banjir bandang yang maha dahsyat...nabi Nuh tetap keukeuh dengan pendiriannya yang sebenarnya adalah perintah Tuhan untuk membuat kapal yang sangat besar. Orang-orang kafir yang tak percaya menertawakan nabi Nuh. Mereka bilang 'hei Nuh otak mu dimana sih? atau kau sudah tidak waras? orang musim kemarau begini kau bilang mau ada banjir bandang...haha' " mbah Dul bercerita dengan gaya nya yang khas.


"Tidak hanya menertawakan, orang-orang kafir itu mencemooh, menghina, bahkan untuk melampiaskannya mereka buang ir besar maupun kecil di kapal nabi nuh yang belum lah jadi itu...", mbah Dul diam sejenak untuk menyruput kopi panas nya.


"Sekali dua kali nabi Nuh masih bersabar dengan perlakukan mereka, ia dengan telaten membersihkan tai tai orang-orang kafir itu. Tiga kali empat kali masih bisa ditahan tahan amarahnya. Sampai suatu malam orang-orang kafir itu merencanakan untuk 'beol massa' di kapal nabi Nuh. Ini mereka lakukan saat nabi Nuh tertidur, tak mengerti apa yang terjadi".


"Pagi tiba dan 'ya Gusti Pengeran' kata nabi Nuh, kapal nabi Nuh dipenuhi dengan tai yang busuk pesing campur aduk disitu. Saking marahnya nabi Nuh sesambat kepada Tuhannya, 'Ya Tuhan, aku sebagai hambamu tidaklah marah ataupun tak rela menerima perintahmu membuat kapal ini, tapi justru karena kapal ini adalah 'perintah'mu maka aku marah jika ada orang-orang yang menghina 'perintah'mu'. Kemudian Tuhan bertanya melalui malaikatnya, 'lalu apa gerangan yang kau inginkan, wahai nuh kekasihku?'. Nabi Nuh menjawab, 'tolonglah beri mereka pelajaran supaya tidak menghina 'perintah' mu lagi'. Tuhan menjawab, 'Baiklah kakan kuberi pelajaran sedikit saja kepa mereka' "


Tak selang beberapa lama setelah eristiwa 'beol massa' itu, seluruh orang-orang kafir langsung sakit perutnya. Melilit-lilit, rasanya seperti pengen beol tapi tak bisa keluar. Seketika seluruh kampung geger oleh kejadian itu. Dan sampailah berita itu kepada Nabi Nuh. Nuh seketika menyesali do'a do'a nya, ia mohon ampun kepada Tuhan dan memohon untuk menarik kembali wabah sakit perut itu dari orang-orang kafir itu. Nuh berkata, 'ya Gusti Pengeran, ampun...ampunkanlah hamba mu yang dholim ini, mohon kau beri kesembuhan mereka ya gusti'. Tuhan melalui malaikatnya membisikkan kepada nuh, 'wahai Nuh kekasihku, untuk kau ketahui nahwa satu satunya obat yang dapat menyembuhkan 'sakit perut massa' ini adalah tai mereka sendiri sendiri. Maka suruhlah mereka mereka memakani tai mereka sendiri yang ada di kapal mu itu, niscaya mereka akan sembuh kemabali'.


Mbah Dul berhenti lagi untuk menghirup kopinya dan menghisap rokoknya. Melihat aku terlalu serius mendengarkan dongeng itu, mbah Dul memukul pundak ku, "sampean tak perlu serius gitu lah mas' katanya. Aku baru tersadar bahwa aku terlalu serius bahkan cenderung tak bisa menikmati malam ini dengan santai. Aku tersenyum dan berkata "...iya iaya mbah, lanjutkan mbah...". "Dan akhirnya orang orang kafir itu pun makan tai mereka sendiri" dan sembuhlah mereka", kata mbah Dul




***

Comments

Popular posts from this blog

PUCUNG: (Cuplikan Serat Wedhatama)

Sayyid As Syaikh ‘Abdul Khaliq al-Ghujdawani

Doa Faraj Nabi Khidir AS